Thursday, April 30, 2020

Pengertian dan Prinsip Kerja RTD (Resistance Temeperature Detector)


Pengertian Resistance Temperature Detector (RTD)
RTD adalah sensor suhu yang pengukurannya menggunakan prinsip perubahan resistansi atau hambatan listrik logam yang dipengaruhi oleh perubahan suhu. RTD dibuat dari bahan kawat tahan korosi, kawat tersebut dililitkan pada bahan isolator keramik. Bahan kawat untuk pembuatan RTD tersebut antara lain platina, emas, perak, nikel dan tembaga, yang memberikan nilai tahanan yang terbatas untuk masing-masing temperature di dalam kisaran suhunya. Pt100 merupakan tipe RTD yang paling popular yang digunakan di industri. RTD (Pt100) digunakan pada kisaran suhu -200 C – 650 C. Rangkaian elektronik yang umum digunakan pada pengukuran temperature dengan RTD adalah wheatstone bridge.



Gambar Resistance Temperature Detector (RTD)

Prinsip Kerja RTD
Prinsip kerja sensor suhu RTD adalah ketika suhu elemen RTD meningkat, maka resistansi elemen tersebut juga akan  meningkat. Dengan kata lain, kenaikan suhu logam yang menjadi elemen resistor RTD berbanding lurus dengan resistansinya. elemen RTD biasanya ditentukan sesuai dengan resistansi mereka dalam ohm pada nol derajat celcius (0 C). Spesifikasi RTD yang paling umum adalah 100 Ω RTD (Pt100), yang berarti bahwa pada suhu 0 C, elemen RTD harus menunjukkan nilai resistansi 100 Ω.
Dalam prakteknya, arus listrik akan mengalir melalui elemen RTD (elemen resistor) yang terletak pada tempat atau daerah yang mana suhunya akan diukur. Nilai resistansi dari RTD kemudian akan diukur oleh instrument alat ukur, yang kemudian memberikan hasil bacaan dalam suhu yang tepat, pembacaan suhu ini didasarkan pada karakteristik resistansi yang diketahui RTD.


No comments:

Post a Comment